“ Skakmat !! Nah, mau jalan kemana lagi hah ?? “
Sore ini,
ketika matahari sudah sayu menatap kota Palembang. Aku menghabiskan waktu untuk
menonton pertandingan catur dipinggir jalan, tepatnya didepan toko emas yang
baru saja tutup. Suara detakan pion catur sangat keras menghentak telinga,
mengingatkanku akan apa yang baru saja terjadi.
Aku baru
pulang dari panggilan kerja di suatu perusahaan. Surat lamaranku yang baru
kukirim tanggal 7 kemarin mengantarkanku untuk datang kesana. Masih terbayang
di benakku ketika mengantarkan lamaran tersebut. Mataku menatap heran melihat
perusahaan yang lebih mirip ruko lama yang disewa dengan tambahan banner yang
seadanya di beranda ruko. Aku masuk kesana, tidak ada kecurigaan terhadap
seorang wanita berjilbab yang menyambutku dengan ramah. Aku memberikan
lamaranku seperti manusia normal yang haus akan pekerjaan.
“ Oke, besok
kesini lagi ya mas untuk langsung tes psikotes dan tes lainnya “
Kepalaku mengangguk
perlahan bersama senyum yang melebar.
Dan hari
ini, tepatnya pukul 8.30 WIP ( Waktu Indonesia Bagian Palembang ). Aku sudah
kembali berada diperusahaan tersebut. Dengan baju kotak – kotak hitam dan
celana dasar biru dongker.
“ Ayo mas
ikut kami “
Wanita yang
menyambutku kemarin kembali menyapa dan mengajakku untuk mengikutinya. Aku
masuk kedalam suatu ruangan, lebih tepatnya seperti ruang meeting. Dengan mata
yang menjelajahi isi ruangan, aku duduk di sebuah kursi yang disediakan. Mataku
masih menjelajahi isi ruangan ditemani dengan panji si petualang.
“ Oke,
sekarang mbak mau menjelaskan apa visi dan misi perusahaan kita … “
Panjang sekali wanita itu berbicara. Aku
menangkap beberapa poin yang dibicarakan oleh mbak tersebut yaitu
perusahaan ini bergerak dibidang
pengembangan SDM. Dan untuk mencapai jabatan yang ku lamar ( yaitu staff office
) aku harus memasuki masa training kurang lebih 1 – 3 bulan, dan dalam beberapa
bulan tersebut aku harus melewati beberapa tahap, yaitu :
- Observasi
( 1 Hari ) : Memperhatikan bagaimana cara training di perusahaan tersebut
- Pengumuman
: Apakah aku berhasil masuk didalam perusahaan tersebut
- Training (
1 – 3 Bulan ) : Training sendiri tanpa bantuan dari trainer lagi
- DST
Mereka
beralasan bahwa proses training tersebut untuk membentuk mental dan kepercayaan
diri kita.
Dan tau
bagaimana cara trainingnya ? training tersebut hampir sama dengan pekerjaan
sales yang menjajakan produk dari pintu ke pintu. DOOR TO DOOOOOR !
Apa
hubungannya antara staff office dengan mental dan kepercayaan diri yang kuat ?
Aku mulai
curiga dengan perusahaan tersebut. Namun, karena aku penasaran bagaimana
sebenarnya cara training di perusahaan tersebut. Aku mencoba mengikuti sesi
observasi yaitu aku hanya bertugas untuk memperhatikan apa yang dilakukan oleh
trainer yang lain.
Dan memang
benar, aku serasa menjadi sales door to door. Dari pukul 9 pagi hingga pukul 3
sore aku terus berjalan bersama trainer ku bernama kak khairul menjajakan
kozhui slimming suit dari pintu ke pintu. Hampir mau pingsan aku dibuatnya.
Bayangkan saja, aku yang hampir tiap hari hanya menghabiskan waktu didepan
layar computer dan hari itu aku harus berjalan dari pagi hingga petang. Dan yang
lebih membuatku tidak senang adalah cara mereka menjajakan produk itu dengan
cara bisa dibilang curang. Karena awalnya mereka menanyakan apakah ibu
menggunakan program KB, atau apakah mbak pengguna kartu telkomsel hingga 2
tahun lebih ? jika iya trainer akan berpura – pura memberikan hadiah kozhui
slimming suit kepada customer kemudian meminta untuk membantu uang pembayaran
pajak sebesar 300rb.
“ Apa yang
kamu pikirkan jar ? “
Kak Khairul
trainerku tadi bertanya karena heran melihatku hanya diam saja.
“ Hem, aku
masih heran kak ? kenapa cara training kita harus seperti ini dan kenapa kita
harus berbohong kepada konsumen ? “
“ Berbohong
gimana ? “
“ Iya, kakak
pura – pura menanyakan apakah konsumen menggunakan kartu telkomsel lebih dari
dua tahun dan jika ia kakak akan berpura – pura memberikan hadiah kepadanya
sepaket kozhui slimming suit dan meminta bantuan pembayaran pajak sebesar 300rb
? “
“ Gini jar,
kakak juga baru satu bulan ikut training ini, kita kan disini sebagai ajang
memperkuat mental dan belajar berkomunikasi jadi kita harus membuat konsumen
itu percaya dengan kita “
“ Tapi
kenapa harus dengan cara bohong kak ? “ aku semakin memberontak.
“ Bukan
bohong jar, tapi belajar berkomunikasi “
Aku sudah
semakin tidak nyaman disitu, namun aku harus melanjutkan masa observasi
tersebut. Hingga sore menjelang kami pun kembali kekantor yang lebih enak
disebut ruko lama.
Disana aku
kembali bertemu dengan wanita yang menerima lamaranku tadi.
“ Jadi
bagaimana Fajar ? apa perbedaan antara perusahaan kita dan sales ? “
Dalam hatiku
menjawab
TIDAK ADA
dan bahkan
lebih seram daripada sales karena mereka menggunakan cara yang menurutku curang.
Dan besok, tepatnya tanggal 10 Januari aku kembali diajak untuk datang
keperusahaan tersebut untuk mengetahui apakah aku diterima di perusahaan
tersebut dan berhak mengikuti masa training. Dan setelah aku searching di google
aku menemukan banyak sekali keluhan yang sama seperti yang ku alami. Sehingga
aku memastikan diri besok tidak akan hadir kembali di perusahaan tersebut.
Namun hari
ini aku mendapatkan pengalaman baru, bagaimana rasanya hidup menjadi sales. Bagaimana
rasa kecewanya ketika sapaan ramah kita hanya dibalas dengan kata
“ Maaf mas
saya ga ada waktu “
Bagaimana
kita tidak membandingkan antara rumah gubuk maupun rumah bertingkat. Bagaimana
kita bisa mengakrabkan diri kepada orang yang belum kita kenal. Dan aku belajar
bahwa keberanian adalah ketakutan yang kita ketahui. Mungkin kak Khairul
trainerku tidak salah, mungkin dia hanya terjebak dengan kebohongan berkata –
kata. Aku tidak menyebutkan bahwa perusahaan tersebut menipu, tidak. Mungkin
memang benar jika selesai 3 bulan masa training hidupmu akan menjadi lebih
baik. Mungkin saja ?
Hanya saja
aku yang sudah tidak nyaman berada diperusahaan tersebut. Aku lebih nyaman
melihat ramainya orang bermain catur didepan toko emas yang baru saja tutup.
Skakmat !! Nah, mau jalan kemana lagi hah ??
( Keadaan depan toko baru tutup )
NB : Kalo mau tau lebih lanjut tentang Cobra Group dll, klik disini
3 comments
Gue pernah tuh kedatengan tamu yang nanya2 kaya gitu, ujung2nya nawarin produk.
)
ReplyAgak ngeselin sih, tapi pas baca artikel lo jadi yaa-- berusaha buat menghargai mereka lah.
Pernah ikut training jadi sales sehari. Kalau mau nyales itu jangan langsung nawarin barang, tapi senyum, sapa, ajak ngobrol keseharian baru nawarin deh hahahah (teorinya gitu, tapi yakin banyak sales yang ogah)
ReplySip gan, hargai mereka, 100rb per seles jg mereka seneng, hehe
ReplyPost a Comment