Orang Dalem Yang Memperaneh !

Waktu itu malem, gue bener - bener capek abis pulang kerja trus langsung main kerumah temen kemudian pulang sekitar jam sebelas malam. Dan jarak dari rumah temen gue sampe rumah itu lumayan jauh, bisa satu setengah jam perjalanan. Keadaan Palembang saat itu benar - benar banyak asap, dan dengan asap yang sangat tebal itu gue cuma pake masker lima ribuan yang dibuat dari kain baju dan hoodie hitam lusuh penuh debu. penampilan pekerja kere banget.

Gue sudah mulai dekat dengan rumah. Hanya tinggal sekitar seratus meter lagi mungkin. Gue merasa lega. terlebih gue udah nggak sabar untuk istirahat dan meninggalkan asap yang bikin perih mata,

Namun ketika gue memasuki jalan besar terakhir sebelum menuju gang rumah, gue melihat keramaian orang - orang di tepi jalan. Kecelakaan kah ?
Dengan sedikit cemas gue mendekati gebetan gue, eh, salah, dengan sedikit cemas gue mendekati kerumunan tersebut, berniat untuk tidak peduli dan terus melaju karena gue udah bener - bener ngantuk.

Namun, ketika gue sampai di kerumunan, ternyata RAZIA !
Keadaan sangat ramai, banyak sekali kendaraan bermotor yang terkena razia. Disana pun terdapat dua mobil polisi.


Gue disetopin polisi.
Gue pun menepi.
Dengan lesu gue parkir motor gue bersama puluhan motor yang dijajarkan di depan halaman kosong entah milik siapa.

" Iya pak ? " Jawab gue lesu

" Tolong STNK dan SIM kamu " Ujar polisi.

Gue udah pasrah, karena gue belom punya SIM C, jadi gue bener - bener pasrah. Gue cek dompet gue di kantong celana belakang, paling nggak gue ada STNK dan struk parkir mall.

ASTAGA !
setelah gue cek kantong gue, dompet gue nggak ada. Pak Polisi mulai curiga.

" Bentar pak " gue mencoba menenangkan pak Polisi, padahal gue yang sedang nggak tenang.

Gue cek tas gue yang isinya hape teman gue, hape gue, tab kantor yang bercasing hello kitty. Pak Polisi yang melihat isi tas gue berkata.

" Dari mana dek ? kerja kelompok ya ? "

What ? darimana Polisi bermasker ini menyimpulkan kalo gue abis pulang dari kerja kelompok ? kerja kelompok mana yang hanya menggunakan hape dan tab bercasing hallo kitty ??

" Waduh pak " Lanjut gue setelah mencek isi tas " Dompet saya ketinggalan pak ".

Setelah mendengar itu, pak Polisi meninggalkan gue dan pergi ke kawanan teman - teman polisinya.
Gue yang nggak bisa mikir lagi karena ngantuk cuma bisa duduk diatas sepsiteng di tepi jalan sambil memegang helm.
Gue hanya bisa diam, memegang lebih erat helm yang gue pegang. sembari menunggu apa yang akan dilakukan pak polisi terhadap gue dan motor kesayangan. Gue liat di sekeliling, banyak orang - orang yang kena tilang sibuk menelpon. Mungkin mereka menelpon orang - orang yang menurut mereka bisa membantu untuk melepaskan mereka dari razia ini secepatnya. Tak lama ada orang yang buat gue harus nahan ketawa malem - malem.

" Pak " ujar seorang pria paruh baya sambil memegang handpone dan mendekati seorang polisi " ini ada saudara saya mau ngomong ".

" Untuk apa saudara kamu ngomong sama saya, ngomong lah sendiri, itukan saudara kamu ". ujar pak Polisi tak peduli.

Ada - ada aja. Namun gue terus memasang wajah lesu yang memang ga dibuat - buat. Di samping gue ada anak laki - laki  dari SMA sekolah ternama di Palembang. Kenapa gue tau ? karena dia pake jaket sekolahnya.

" Pulang kemana coy ? " Tanya gue ke adek itu karena gue kasian, dia cuma diem dari tadi nemenin gue duduk diatas sepsiteng.

" Jauh kak, di daerah ***** "

" Hmm, punya SIM ? " tanya gue lagi.

" Punya " Jawabnya lantang.

" STNK ? "

" Punya "

" Tapi nggak pake helm ? "

Dia menggeleng tanda nggak bawa.

Karena gue ngantuk dan dia pun ngejawab pertanyaan gue dengan sekedarnya, gue pun nggak melanjutkan percakapan.

Setengah jam kami nunggu. Kemudian para polisi pun membawa motor kami begitu saja. Tanpa sepatah katapun dan surat apapun. Adek disamping gue terus melongo nggak tau apa yang terjadi dan nggak tau apa yang harus dilakukan.

Namun sebelum motor gue dibawa serentak entah kemana, gue sempet nanya ke polisi yang bawa motor gue.

" Pak, motor saya mau dibawa kemana ? "

" Ke polsek ****, besok pagi jam sepuluh kamu kesana ya " Jawab si polisi.

Gue yang ngantuk dan terus memegang helm hanya bisa mengangguk. Sementara adek disebelah gue tetep melongo dengan mulut menganga.

" Gimana kak ? " Tanya adek temen satu sepsiteng gue tadi.

" Besok kita ke polsek jam sepuluh ".

Dia kemudian kembali diam melongo.
Gue cukup kasian sama adek ini, soalnya rumahnya jauh dari sini. dan gue liat dia dari tadi nggak megang hape.

" Trus lo gimana dek ? "

" Nggak tau kak " jawabnya masih pelanga - pelongo.

" Ada hape nggak mau nelpon keluarga ? "

Kemudian dia menunjukan hapenya " Abis batre kak, yah kita urus masing - masing aja deh kak "

Yah, bocah bego. Gue ceritanya mau nolongin minjemin hape bungkus hello kitty malah nggak mau. Karena dia bilang begitu, rasa iba gue pun hilang.

" Ya udah, gue pulang ya, rumah gue deket jadi bisa jalan kaki "

" Iya kak " jawabnya masih sambil melongo.

Gue pun meninggalkan adek itu dan longoannya yang nggak putus - putus. Gue terus berjalan di kegelapan karena lampu jalan yang mati. Gue yang mulai pegel terus memegang helm pun memakai helm gue. Sempet dikatain anak SMP yang bonceng tiga ketika mereka lewat " Liat, kakak itu pake helm tapi nggak ada motornya " kemudian mereka meninggalkan gue meninggalkan suara yang berbayang.

Ah, kresek !

Gue pun pulang, dan tidur setelah emak gue ngomel karena motor gue ditilang.

----------------------

Keesokan harinya, sebelum gue bangun, tiba - tiba emak gue ngebangunin dan bilang.
" Nih, telpon dari om Pik ".

Dengan setengah sadar gue pun menelpon om gue.

" Kenapa om ? "

" Semalem ditilang ? Ada surat tilangnya ga ? "

" Iya dan ga ada om " jawab gue yang alhamdulillah nggak ngawur.

" Ya udah bentar lagi om jemput kamu, trus kita ke polsek ngambil motor kamu " kata om gue.

" Hngggg... " jawab gue yang artinya iya.

Jam sembilan pagi, gue udah mandi dan udah siap dijemput. Perlu diketahui om gue bukan polisi atau orang penting di kepolisian, tapi dia punya kawan akrab yang jadi polisi di polsek deket rumah. Itulah alasan kenapa emak gue nelpon om gue untuk minta bantuan, biar nggak keluar duit. Sebenernya gue paling males pake bantuan orang dalem. Toh kalo misalnya gue harus ngurus sendiri pun gue nggak masalah.

Eniwey, perihal dompet gue yang tertinggal. Ternyata dompet gue nggak ketinggalan tapi ada didalam jok motor. GUE LUPA

Tak lama om gue pun datang. Dan kami langsung ke polsek.
Sesampainya di polsek, om gue nelpon temennya yang polisi itu.

" Coy dimana ? aku di polsek nih ? "

" Wah, aku dinas malem coy, kau bilang aja sama temen aku nanti kalo kau dari aku, oke ? "

Wow, luarbiasa, orang biasa yang pake orang dalem berchannel orang dalem.

" Oh iya " lanjut om gue di telponnya " Ini perlu bayar nggak ? "

" Paling kasih duit rokok aja "

" Berapa ? " Tanya om gue ke temennya.

" Lima puluh ribu aja "

" Nggak seratus ribu aja ? "

Apah ?! gue masih nggak percaya apa yang barusan gue denger.

" Nggak usah " kata temen om gue di telpon " lima puluh ribu aja "

" Seratus ribu aja lah ya ? "

" Ya sudah, kalo mau kau kayak gitu ".

Ini om gue kebanyakan duit atau gimana ya, gue cuma bisa geleng kepala. Oh! atau mungkin om gue cuma bawa duit seratus ribuan. Dengan insting gue ini, gue menawarkan ke om gue.

" Om, Fajar ada kok uang tukeran lima puluh ribuan dua "

Kemudian gue ngasih uang gue lima puluh ribuan dua, tapi yang diambil om gue cuma lima puluh ribu !

Lah, kayaknya ini bukan tuker duit nih ! ini ngambil duit gue ?!!

Setelah siap semuanya, kami pun masuk keruangan yang sudah disediakan. Kami duduk di tempat tamu. mengantri dengan orang - orang yang mau ngambil motor juga, namun nggak ada adek planga - plongo semalam. Mungkin dia udah ketelen sepsiteng, gue nggak tau.

Gue lihat seorang bapak yang ngambil motor anaknya sendirian, kemudian memberikan ke polisi lima puluh ribu. dan ia pun mendapatkan motornya.

Sekarang giliran gue dan om gue
Kami berhadapan dengan polisi wanita, kemudian om gue mencoba menjelaskan kejadian yang terjadi semalam, padahal om gue nggak tau apa yang terjadi semalem.

" Jadi gini bu, ponakan saya kemaren sepertinya gugup ketika ditilang sampe dia lupa kalo dompetnya ternyata didalam jok "

Kisprey Saset.. BUSET ! ( pantun jenaka ) sotoy  banget om gue bilang gue gugup, tapi iyain aja deh biar cepet.

Setelah berbincang dengan polwan tersebut. Om gue melakukan hal yang tak terduga.

NGASIH POLWAN ITU SERATUS RIBU !

buset ! ngapain gue ngajak tukeran duit, itu duit gue tuh lima puluh ribu ! mana lagi seret lagi...

Gue kira ngajak orang dalem bisa nyelesain masalah dengan cepet, eh nggak taunya malah memperparah. bukan memperparah sebenernya, tapi, MEMPERANEH !

Dan karena kejadian ini gue makin nggak percaya sama kekuatan orang dalem.

Post a Comment

tapArrowSikonyols