Jerawat Keramat

Akhir tahun 2011, gue merasa sangat senang dan bersukur banget karena gue yang saat itu sedang masa puber tidak seperti kawan - kawan gue yang masa pubernya diwarnai dengan bersarangnya jerawat - jerawat di wajah mereka. dan gue sangat mensukuri kalo gue nggak ada satu jerawatpun yang bersarang di wajah gue. namun sangking senangnya, rasa sombong puncul di benak gue. rasa sombong itu muncul dan bermula di suatu pagi yang tampak mendung. setelah gue mandi dan ganti baju sebelum pergi ke sekolah gue berdiri di depan kaca lemari gue, lalu gue senyum, merapihkan gaya rambut gue yang bisa berulang hingga 12 kali, lalu gue berpose di depan kaca itu, putar kanan, putar kiri. terkadang gue joged - joged sendiri sambil bernyanyi.

nggak ada rasa malu di pikiran gue, dan bahkan rasa ke alay an gue semakin membara di pagi hari.
hampir setiap hari gue ngelakuin hal itu dengan senangnya.tapi, ada satu hal yang menurut gue sangat aneh dan jijik kalo gue pikir - pikir lagi, setelah semua baru telah rapi melekat di tubuh gue, tataan rambut gue udah terlihat maksimal, trus gue mengelus - elus wajah gue dan merasa bangga banget kalo gue nggak punya jerawat dan wajah gue masih mulus banget ( kayak iklan produk pembersih wajah ).

lalu suatu hari, pas gue berangkat sekolah, gue berjalan dengan bangga nya, " prak.. prok... prak.. prokk.. " suara sepatu gue yang bergesekan dengan bumi. lalu pas gue lagi jalan, gue bertemu dengan sekelompok cowok yang tampak sangar dengan wajah - wajah yang penuh dengan jerawat sambil menghisap rokok di warung depan perumahan gue. mata mereka tertuju ke gue, bahkan ada salah satu dari mereka melihat gue dengan ekspresi seperti menahan tertawaan, tapi gue tetep berjalan dengan pede nya. dan seperti angin lewat gue mendengar suara dari kumpulan cowok tadi " woy, liat geh tuh orang,, jalannya kayak banci gitu ".

gue kencing shock disitu.. tapi gue yang membesarkan gengsi berkata " yang penting gue nggak jerawatan !' sambil nyolot dan langsung menaiki angkutan umum menuju ke sekolah gue dan mereka hanya terdiam.

lalu sesampainya di sekolah, tak lama suara bell tanda masuk berbunyi, namun guru yang mengajar kelas gue belum datang, seperti kegiatan anak - anak SMK lainnya, karena nggak ada guru gue ngobrol - ngobrol sama kawan gue. saat itu gue duduk di sebelah pacar gue dan ada dua kawan gue yang duduk di belakang bangku gue, dan salah satu kawan gue yang duduk di belakang gue mukanya hampir ketutupan sama jerawat. lalu gue menengok ke arah belakang.

" kurang ajar, arsenal tadi malem kalah lagi " ujar gue sambil menunjukan ekspresi kesal.


karena gue dikenal supporter fanatik arsenal, jadi hampir setiap awal masuk sekolah gue ngebahas tentang arsenal setiap masuk sekolah.

" yah, mampus ! " kata kawan gue nyolot.
" bodo amat ! " jawab gue semakin kesel.
" eh, emang arshavin maen ya tadi malem ? " tanya kawan gue yang satunya. karena cewek gue nggak ngerti apa - apa tentang sepakbola jadi dia cuma ngeliatin gue aja.

" mana bisa maen arshavin pas siang hari, dia kan orang albino ( orang yang nggak tahan panas ) jadi kalo dia maen muka dia merah semua kayak orang jerawatan " jawab gue. " tapi alhamdulillah ya sesuatu ( pas lagi musim gaya syahrini ), soalnya sampe sekarang muka gue nggak ada sama sekali jerawat" lanjut gue. tanpa sadar mungkin gue membuat sakit hati kawan gue yang penuh jerawat itu. tapi kawan gue itu nggak nunjukin ekspresi marah dia, dia cuma senyum doank ngedenger gue ngomong kayak gitu. " sombong ! " kata pacar gue dengan muka yang songong. " ya emang kan " jawab gue dengan santainya.

 lalu keesokan harinya gue bangun dan seperti biasa setelah mandi gue melakukan ritual di depan kaca lemari gue. dan setelah ritual itu hampir selesai. namun ada yang berbeda ketika gue mencoba mengikuti adegan di iklan produk pembersih wajah.

dan teryata di bawah bibir gue ada sebuah jerawat yang membuat gue sangat nggak pede buat sekolah, karena keselnya tuh jerawat gue pencet - pencet biar cepet ilang. eh ternyata tuh jerawat jadi tambah banyak. semakin hari tuh jerawat semakin memenuhi wajah gue. " mungkinkah ini yang disebut karma ? " tanya gue kayak film laga indonesia. sampe sekarang ni jerawat belum
punah - punah dari wajah gue, mungkin ada yang mau ngasih gue saran gimana ngilangin jerawat yang bisa di bilang karma ini di twitter gue, kalo yang belum tau @MFajarSaputra. tolong banget gue ngerasa nggak pede dengan spesies jerawat yang ada di muka gue ini.

Post a Comment

tapArrowSikonyols