Old


Tua, adalah hal yang banyak orang temui didalam hidup, dan ada juga yang tidak mendapatkan kesempatan untuk merasakan tua. Seperti hal yang gue alami saat ini.. eh, maksudnya yang dialami kakek gue saat ini. Pelupa. Entah kapan penyakit tersebut meyerang kakek gue. Dan hari ini, kakek dan nenek gue dateng dari Palembang. Ketika mereka sampai, semua masih tampak normal. Hingga pada malam harinya. Gue yang pada saat itu sedang ngutak ngatik leptop. Dari depan pintu kamar gue muncul kakek dan nyokap.

  “ Fajar, Eyang tidur sini… jadi, beresin kamar kamu “

Gue nggak ngerespon apa – apa, gue masih megangin leptop. Lalu nyokap pun keluar dari kamar gue.dan kakek pun berdiri disamping gue yang bersandar di ujung kasur, Suasana pun hening. Dan gue pun membuka pembicaraan

“ Tidur Disini Yang “

Gue serasa manggil pacar gue. “ yang “ cume beda depan.

Kalo pacar gue " sayang ". 

Kalo kakek gue DIBUANGG !!..
 ya, nggak lah.. kalo kakek gue " eyang ". Gue menggeserkan badan gue ke pojok kanan kasur. Lalu pukul dua belas malem, gue masih nggak bias tidur karena kejempet kakek. Lalu gue ngeliat kakek gue terbangun. Lalu kakek ngeliat kea rah gue, tapi gue pura – pura tidur. Kakek lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Gue kira kekek jalan ke WC. Tapi lama kelamaan gue bergikir mana mungkin ke WC lama banget kayak gini.

Tak lama ada suara cekrekan pintu depan rumah gue. Gue kaget disitu. Muncul niatan untuk keluar dari kamar lalu mengintip apa yang dilakukan kakek gue jam dua belas malem kayak gini. Namun gue mengurungkan niat gue itu. Lalu datang lagi suara cekrekan pintu itu. Gue semakin takut, jangan – jangan kakek gue beli GAREM !!di warung dan tanpa sepengetahuan gue. Dia minum kopi kesukaannya dengan GARAAM, bukan gula.

GHAAA !!!

Kakek gue masuk lagi ke kamar dan membuyarkan khayalan gue. Lalu kakek gue kembali tidur di sebelah gue dan gue kembali kegencet. Sampe pukul stengah lima gue masih nggak bisa tidur. Lalu kakek gue kembali bangun. Dia duduk. Membuka lemari gue yang pertama. Lalu dia duduk kembali. Membuka lemari kedua gue. Lalu menengok kearah gue. Dan gue juga masih pura – pura tidur. Dia tidur lagi. Namun matanya tidak tertutup. Dan anehnya lagi kakek komat – kamit nggak jelas.

  “ Apakah ini factor umur, atau bagaimana ? “

Pertanyaan itu yang menggentayangi fikiran gue. Lalu kakek keluar lagi dari kamar, dan terdengar suara air. Itu pertanda bahwa kakek berposisi di WC. Tanpa membuang kesempatan gue pun berlari kearah kamar nyokap. Dan didalam kamar terlihat ada nyokap, adek dan nenek yang sedang tertidur pulas. Lalu gue membangunkan nenek. Dan ketika nenek sudah bangun, gue langsung menceritakan apa yang terjadi. Lalu nenek keluar dari kamar dan menyuruh kakek untuk shalat dan tidur. Dan pada akhirnya kakek pun tertidur lelap. Dan nenek pun berkata berbisik kepada gue

  “ Kakek kamu sekarang pelupa, jadi maklum kalo misalnya jam dua belas malam dia membuka pintu, karena biasanya dia di Palembang pukul dua belas malam membukakan pintu untuk om kamu yang pulang kerja, lalu biasanya jam setengah lima dia sering shalat subuh dimasjid dekat rumah. Dan dia membuka lemari untuk mencari sarung kesayangannya “

Gue pun kembali tiduran. Dan bagaimana kalo gue udah tua, gimana misalnya gue nanti jadi pelupa. Mending kalo isteri dan anak gue kelak mau ngurusin gue yang udah bau tanah. Lah, kalo nggak mau dan gue dibuang di jalan gitu aja, trus gue digigitin semut karena terlalu manisnya gue gimana. Dan saat itu gue tau, ketika kita mengalami masa tua. Ketika kita tidak bisa apa – apa lagi. Kita nggak bisa berharap kepada bantuan orang lain.

Kita hanya bisa bersandar memperbanyak amal ibadah kepada sang pencipta. Kita tidak bisa lagi buka akun Facebook kita. dan pada akhirnya gue sekarang tau. Allah adalah tempat kita bersandar selama hidup kita. jangan menunggu hingga masa tua datang.

Post a Comment

tapArrowSikonyols